Hari minggu ini merupakan hari gelisahnya anak gadis ku rania, entah kenapa... aku pun tak tau aku tanya sama uda rifqi dan abang zacky mereka semua menggelengkan kepala, sejak bangun tidur sampai pula matari terbangun tetap saja rania tidak mau bicara sama aku, maunya rania bicara sama uda rifqi, emangsih sehari-hari rania lebih akrab dengan uda rifqi daripada abang zacky, entah apa yang dibicarakan dengan uda rifqi sampai-sampai uda rifqi mau berjanji, perjanjian itu membuat aku sendiri menjadi kepo, sekali lagi aku tanya sama uda rifqi tapi uda rifqi dengan gigih bilang sama aku, mama sayang.... jika janji sudah di bocorkan, berarti itu bukan janji tapi ingkar janji sama artinya dengan pengkhianat, emang mama mau jika uda di bilang sama rania uda rifqi pengkhianat..?, aku terdiam mendengar kata-kata uda rifqi, tapi aku tidak hanya sampai disitu aku tetap membujuk uda rifqi dengan perkataan “ uda jika uda tidak berbicara sama mama gimana mama tau kesalahan mama kepada anak gadisnya, gimana mama mau mintak maaf sama rania, jika rania tidak mau memaafkan mama berarti mama nantinya berdosa dan uda pun ikut berdosa karena tidak bilang kepada mama...?, nah...kayaknya masuk nih perkataan ku kepada uda, melihat uda sedikit berkerut keningnya.

Mama... rania tu bilang sama uda, rania benci sama mama da karena tadi malam nia mintak dibuatkan susu e...e...e...mama asyik mengaji saja, baguslah mama asyik mengaji rania sebab mama mau khatam alqur’an untuk bulan syawal, kenapa rania enggak mintak tolong sama uda dan abang...? tanya uda kemabali ma... jawab rania, rania maunya mama yang buat da... sebab jika uda atau abang yang buat tidak pas... ada hambar atau terlalu manis enggak cucok gitu da...?, ooooo....Cuma itu kok ada perjanjian segala sih da...? kataku, janjinya lain lagi ma...? kata uda, membuat aku sedikit melongo, emang janji nya apa da...? kata ku, Ma... janjinya jika uda bilang sama siapa pun maka uang jajan uda seminggu buat rania atau sebaliknya, tapi mama yang mintak uda bercerita, uda juga enggak tega lihat mama serba salah didiamkan sama rania, nah sekarang selama seminggu uda enggak jajan dong ma...? kata uda, tenang da... uda tetap jajan kok karena mama yang tanpa sengaja sudah memaksa uda buat cerita...? kata mama pergi melangkah meninggalkan uda rifqi.

Setelah uda bercerita rania tersenyum lebar, ternyata secara diam-diam rania mengamati gerak gerik uda dari tadi, rania merasa pasti uda rifqi tidak bisa menyimpan rahasia karena memang begitu sifat uda rifqi makanya rania membuat perjanjian sama uda rifqi, yeeeeeeeeesss......? kata rania, rania menghampiri uda rifqi dengan tersenyum-senyum, uda....tercinta..kok uda ingkar janji sih...?, berarti uda bayar denda dong sama rania...? ujar rania, membuat uda rifqi kaget tapi apa daya ternyata rania sudah melihat semuanya, memang rania ini cerdik orangnya pikir uda rifqi dalam hati. Rania...uda kasihan sama mama merasa tidak tau apa kesalahannya membuat rania tidak ngomong sama mama, lagian mama harus tau rania...kasihan mama udah capek kerja malah tidak di ajak ngomong sama anak gadis satu-satunya..? kata uda rifqi,uda rifqi...yang baik, sebenarnya rania sudah enggak marah lagi kok sama mama, Cuma...sedikit kesal sih... tapi enggak apa-apa uda jangan lupa ya...isi perjanjian kita.....? kata rania kembali sambil meninggalkan uda rifqi yang semakin melongo.